Setelah makan malam di rumah, Abu Dzar Al-ghiffari berniat untuk
menikmati keindahan malam Kota Madinah. Abu Dzar berjalan seorang diri,
meski sebagian besar penerangan sudah padam, dia tetap mengayunkan
langkahnya menembus kesunyian dan kegelapan.
Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja dia berpapasan dengan Rasulullah
SAW yang berjalan menuju arah padang pasir. Nabi seketika menghentikan
langkahnya dan berpaling ke arah Abu Dzar. "Siapa itu?" tanya
Rasulullah, "Saya Abu Dzar" jawab sahabat yang berasal dari suku Ghiffar
kepada nabi, seperti dikutip dari buku Mutiara Akhlak Rasulullah SAW,
tulisan Ahmad Rofi Usmani.
Kemudian nabi mengajak Abu Dzar berjalan bersama menikmati indahnya
malam. Selama perjalanan, mereka banyak bercerita dan berbicara mengenai
tanda-tanda kiamat.
Nabi menuturkan, salah satu tanda kiamat yang akan terjadi di kemudian
hari adalah munculnya orang kaya namun miskin. Yaitu mereka yang
memiliki harta berlimpah, namun tidak mendayagunakan hartanya untuk
kebaikan dan membelanjakannya di jalan Allah.
Obrolan mereka terhenti, ketika sampai di suatu tempat padang pasir yang
dikitari batu-batu, tidak jauh dari bukit Uhud. Kemudian Rasulullah SAW
meminta Abu Dzar untuk menunggu di tempat dia berhenti. Setelah
meninggalkan Abu Dzar, nabi berjalan sendiri melewati dinginnya gurun
hingga akhirnya menghilang dalam kegelapan.
Abu Dzar menunggu dengan penuh tanda tanya, sambil duduk, dia selalu
memperhatikan arah kepergiannya nabi, berharap Rasulullah segera datang
dan kembali lagi ke kota. Namun, sosok yang ditunggunya tidak kunjung
datang.
Sampai beberapa saat, tiba-tiba Abu Dzar mendengar suara langkah menuju
tempatnya duduk. Dia berusaha untuk memastikan siapa yang melangkah ke
arahnya, namun gelapnya malam seakan menjadi tembok besar yang menutup
seluruh permukaan malam. Di tengah suara langkah itu, Abu Dzar juga
mendengar sebuah kalimat yang membuatnya tersentak. "Sekalipun dia
pernah berzina dan mencuri?"
Abu Dzar semakin bertanya-tanya, benaknya berusaha untuk berpikir
rasional sambil berharap nabi segera datang dan menceritakan semuanya.
Tidak berapa lama, nabi muncul di depan Abu Dzar. Tanpa banyak kata, Abu
Dzar segera menanyakan apa yang telah dilaluinya.
"Wahai Rasul, semoga Allah menjadikan aku sebagai korban untukmu. Dengan
siapakah engkau tadi berbincang di sebelah padang pasir itu? Aku tidak
mendengar siapa pun menjawab ucapanmu?" tanya Abu Dzar.
"Wahai Abu Dzar, itu tadi adalah Jibril yang muncul kepadaku di sebelah
padang pasir itu dan berkata kepadaku 'sampaikanlah berita gembira
kepada umatmu, bahwa barang siapa yang meninggal dunia tanpa
menyekutukan Allah SWT dengan selain-Nya, ia masuk surga.' Aku pun
bertanya lagi, 'Sekalipun ia pernah berzina dan mencuri?' Dia menjawab
'Ya',"
Nabi menanyakan hal yang sama kepada Jibril sebanyak tiga kali, dengan
jawaban yang sama pula. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhori.
Setelah itu, kedua hamba Allah SWT itu berjalan menuju Madinah.
Banyak hadits yang menerangkan jika kalimat syahadat, adalah jaminan
seseorang masuk surga. Meski seseorang itu banyak berbuat dosa, Allah
tetap memasukkannya ke dalam Surga. Namun setelah dosanya 'disucikan'
terlebih dahulu di Neraka.
0 komentar:
Posting Komentar